Mungkin dirimu pernah merasa bosan dalam status single,
Syahwat yang terpendam begitu lama sangat memaksa diri untuk segera mencari
kekasih di luar kaidah.
Menikmati sesuatu yang masih haram yang seharusnya bisa dinikmati dengan halal.
Untuk merebut hatinya, engkau rela melancarkan serangan rayuan syaithan untuk
membuat hatinya luluh. Engkau lontarkan janji janji manis bahwa kelak engkau
akan ada selalu untuknya dan janji juga bahwa dirimu akan menghalalkannya suatu
hari nanti.
Sedang rencanamu, entah itu benar dari niatmu atau
hanya sebagai pemulus rencana jahatmu, tidak ada yang menjamim bahwa itu akan
terjadi. Ketika dirimu dan atau dirinya sudah merasa "tidak nyaman"
maka dirimu meninggalkan hubungan panas itu.
Bersyukurlah apabila dirimu meninggalkan karena takut kepada Allah, akan tetapi
bila hanya untuk melanjutkan berkelana bak serigala yang mencari korban lain,
maka dirimu tidak pantas disebut LELAKI.
Lihatlah dampak dari perbuatanmu padanya, engkau
membuatnya sedih serta membuatnya berbuat dosa bahkan ketika dirimu mengambil
kehormatannya maka seakan-akam kiamat terjadi baginya dan keluarganya.
Bagaimana dirimu bertanggung jawab atas ini? Kehormatannya tak bisa
dikembalikan, dan bayangkan apabila hal serupa terjadi pada anakmu, saudara
perempuanmu, ibumu bahkan istrimu kelak. Sesungguhnya perbuatan ini adalah
hutang dan setiap hutang harus dibalas. Naudzubillah.
.
Allah ta'ala berfirman
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra' : 32)
Maka ingatlah peringatan Allah dan Rasul-Nya.
Takutlah akan kemurkaan Allah yang dirimu tidak bisa lari darinya. Dan sendiri
itu lebih baik daripada menjalin hubungan dalam ikatan iblis yang tidak
diridhoi Allah. .
Sendirimu, adalah usaha memantaskan diri sampai Allah mempertemukan dengan
seorang yang sudah dituliskan namanya untukmu di lauhul mahfudz.
.
Wallahu a'lam bish showab
Source: celoteh Muslim
Artikel lain :
0 Response to "Sendiri Lebih Baik Daripada Berpasangan dalam Ikatan Iblis sedang Allah tidak Ridho"
Post a Comment